Zaman sekarang, hampir semua orang mempunyai handphone (telepon genggam). Tapi pernahkah kita memikirkan dari mana asal mulanya telepon genggam? Siapakah yang pertama kali mempelopori adanya telepon genggam? Sebelum adanya handphone, alat komunikasi yang digunakan yaitu telepon biasa yang ada di rumah, yang masih menggunakan kabel. Tokoh kreatif yang akan kubahas adalah pencipta telepon yaitu, Alexander Graham Bell.
Beliau adalah tokoh yang kukagumi sejak SD, yaitu saat aku membaca biografinya dalam bentuk komik. Aku berpikir bagaimana jadinya jika saat ini belum ada telepon, pasti untuk berkomunikasi jarak jauh itu sulitnya tak terbayangkan. Untuk menciptakan telepon, beliau juga menghadapi berbagai rintangan. Salah satunya yang aku ingat yaitu saat ia sudah berhasil menciptakan telepon, semua orang malah menganggap ia telah menciptakan sesuatu yang berbahaya. Ini terjadi karena pada masa itu, sedang ada wabah penyakit menular di kotanya. Orang-orang beranggapan bahwa penularan terjadi semakin cepat karena adanya telepon. Mereka meyakini bahwa penyakit tersebut menyebar melalui telepon saat mereka berkomunikasi. Akibatnya Bell dicela dan dijauhi oleh masyarakat di sekitarnya. Untunglah beliau tidak putus asa dan terus mencari bukti bahwa penyebaran penyakit tersebut bukan melalui telepon.
Selain itu, masih ada seorang tokoh yang bernama Bambang Suwerda. Aku mengetahui tentang dirinya saat menonton talkshow K!ck Andy. Beliau adalah seorang dosen yang tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau sangat gelisah dengan orang-orang yang ada di sekitarnya yang tidak peduli dengan penanganan sampah. Akhirnya beliau mencetuskan sebuah ide yang kreatif, yaitu membangun sebuah bengkel daur ulang, yang di depan bengkel tersebut dibuat konsep seperti layaknya sebuah bank dengan prosedur menabung sampah daur ulang dengan sederhana. Bank tersebut bernama Bank Sampah Gemah Ripah. Bagi warga yang ingin menabung di bank sampah, akan diberikan nomor rekening dan buku tabungan agar administrasinya lebih mudah dilakukan. Struktur organisasi bank ini pun lengkap mulai dari direktur, sekretaris, bendahara, teller, dan petugas kolekor sampah yang mengumpulkan sampah dari setiap RT. Ide kreatif Pak Bambang demi menjaga keindahan lingkungan ini patut diacungi jempol. Akankah kota Medan ini juga muncul seorang tokoh yang mempunyai misi yang sama dengan beliau? J