Saturday, February 26, 2011

Foto-foto berhargaku..

This Photo was taken on 31st March 2008 around jl. Asia



Pantulan cahaya matahari senja yang begitu menawan..
Langit seperti membiarkan makhluk bumi mengintip keindahan surga..
Dengan lantai berlapis emas yang melayang di udara..
Membiarkan kita untuk menikmatinya sejenak..


This Photo was taken on 12th May 2009 around parking lots @Thamrin Plaza


Waktu SMA dulu aku suka banget foto-foto langit. Kadang terlihat ada awan yang bentuknya lucu, kadang berbentuk ikan, burung, dinosaurus, dan lainnya. Kata orang, adalah pertanda baik jika yang terlihat adalah bentuk naga. :)

Aku suka melihat matahari terbit, tapi belum kudapatkan fotonya. Yang di atas adalah foto matahari terbenam juga. Sekilas ada sesuatu (seperti kilat) menyambar di sebelah kiri. Sedikit aneh bukan? Eits, semua fotoku bukan rekayasa lho. 100% asli!


Standing Eggs

Nah, pernah lihat telur berdiri? Foto di atas diambil pada bulan lunar 8 hari ke-15 (pada hari makan kue bulan). Menurut legenda kuno dulu, bulan 8 hari ke-15 adalah hari dimana Chang 'e (Dewi Bulan) naik ke bulan.  Konon katanya, pada hari tersebut gravitasi bulan paling kuat (ditandai dengan laut pasang), sehingga telur pun dapat diberdirikan! Anda boleh mencobanya sendiri pada hari tersebut, pukul 12.00 siang. :)


Corn Flakes

Di foto terakhir ini, aku menampilkan hasil karya yang kubuat sendiri, yaitu : berbagai jenis cornflakes! :D
Aku mengvariasikan warnanya sehingga terlihat lebih menarik. Ada juga yang berbahan dasar coco crunch, dengan topping coklat putih. Mengenai rasanya? Tak kalah deh dengan yang dijual di toko-toko kue.. ^^v 

Sunday, February 20, 2011

Upin Ipin!

Pada tanggal 16 Februari yang lalu adalah kali pertama aku menonton film pertualangan Upin-Ipin. Ternyata seru banget! :D

        Sebelumnya aku tidak begitu mengenal animasi ini karena di rumah tidak ada anak kecil dan aku sendiri juga jarang menonton televisi. Animasi ini sangat menghibur baik bagi anak-anak maupun orang dewasa yang ingin refreshing. Selain itu, aku juga secara tidak langsung mempelajari bahasa Melayu yang nadanya jauh berbeda dengan bahasa Indonesia.
        Hal yang membuatku takjub ialah adegan behind the scenenya. Ternyata untuk membuat animasi berdurasi 90 menit ini sangatlah tidak mudah! Mereka menghabiskan waktu hampir 3 tahun untuk merampungkan karya ini. Wow, sungguh luar biasa. Aku tercengang saat melihat begitu banyaknya titik-titik yang harus dibuat untuk menciptakan efek tiga dimensi. Titik-titik itu juga dapat mengatur bagaimana pergerakan dan mimik wajah karakter animasi tersebut. Aku kembali terkesima melihat cara mereka memberi warna dengan pencahayaan dari sudut tertentu sehingga memberikan efek yang membuat orang yang menonton menjadi sangat menikmatinya. Semua kecanggihan itu dibarengi dengan alur cerita yang sangat menarik, membuat karya ini menjadi salah satu masterpiece di negara Malaysia dalam bidang perfilman animasi.
       Di samping menghibur, animasi ini juga mempunyai nilai edukasi. Misalnya kita dapat melihat kekompakan antara Upin Ipin dengan teman-temannya. Mereka juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya saling tolong menolong antar sesama maupun dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan. Pokoknya animasi ini memberikan banyak manfaat deh bagi orang yang menontonnya. Dijamin seru! :))

Friday, February 11, 2011

Pentingnya Blog dan Email dalam ruang lingkup pendidikan

Kelompok 6

      Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya, awalnya blog ini saya buat untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah pendidikan. Setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks TA 2010/2011, wajib memiliki blog dan email. Adapun kewajiban ini dikarenakan dosen psikologi pendidikan kami ingin mengenalkan fenomena pendidikan berupa e-learning yang mulai masuk di Indonesia.

      Adapun tujuan pembuatan posting ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok I mengenai “Bagaimana pandangan dan penilaian kami sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti MK Psikologi Pendidikan 3 sks TA 2010/2011 harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya.”

      Pada zaman sekarang, sudah sangat dituntut keahlian teknologi seorang individu. Ditinjau dari fenomena pendidikan yang ada di kota Medan, sudah banyak sekali kurikulum pendidikan berbasis teknologi yang sudah diterapkan pada sekolah maupun universitas. Salah satu pembuktiannya yaitu dengan dikenalkannya komputer mulai dari tingkat SD dan yang paling terbaru yaitu program e-learning.

      Menurut pandangan kami, dengan adanya kewajiban membuat blog bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan membuat mahasiswa lebih mandiri dan terpacu untuk mengembangkan pengetahuannya. Mahasiswa wajib memposting satu hal yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas sebelum masuk kuliah. Hal ini memicu kreativitas mahasiswa untuk mencari topik-topik yang berkaitan dan membahas dengan kata-kata mereka sendiri sehingga mengembangkan kemampuan menulis mereka. Selain itu, dengan adanya blog dapat membuat kita membagi informasi yang kita dapat dengan siapapun, sehingga pengetahuan yang kita dapat tidak mubazir; artinya kita tidak memperkaya diri kita sendiri saja, tapi juga memperkaya pengetahuan orang lain yang membaca postingan blog kita. Dengan adanya media blog pun memudahkan dalam “pengumpulan” tugas, seperti apabila kita berhalangan hadir di dalam kelas, kita bisa tetap mengumpulkan tugas kita melalui postingan blog. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar pun semakin efektif. 

      Selaras dengan pandangan John Dewey bahwa anak adalah pembelajar aktif; pendidikan seharusnya difokuskan pada anak dan memperkuat anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam hal pembuatan blog ini, kita sebagai mahasiswa sudah diajarkan beradaptasi pada sistem pendidikan baru yang mulai berkembang di Indonesia. Kita juga dituntut berperan aktif dalam pengembangan blog kita sebagai salah satu sarana pembelajaran. Selain itu, melalui blog ini kita dapat menyalurkan segala kreativitas kita ke dalam blog sehingga orang lain di seluruh belahan dunia ini bisa menilai karya kita secara bebas. Kita pun bisa mendapatkan feedback-feedback yang akan sangat membantu kita dalam pengembangan karya tersebut. Dengan kata lain, kreatifitas kita pun bisa semakin terpacu dengan adanya sistem pembelajaran melalui blog ini. Alhasil, tidak hanya pengetahuan kita yang bertambah, akan tetapi kreatifitas kita pun juga semakin terpacu.

      Selain blog, kita sebagai mahasiswa juga diwajibkan memiliki email. Menurut pandangan kami, diwajibkannya mahasiswa memiliki email juga tidak terlepas dari kaitannya dengan perkembangan teknologi di Indonesia. Dengan adanya email, kita dapat mengirimkan tugas-tugas kita kepada dosen dengan lebih efisien. Untuk mengumpulkan suatu tugas, kita tidak perlu lagi datang ke kampus melainkan hanya duduk di depan komputer dan mengirimkan tugasnya. Hal ini tentu saja lebih menghemat waktu dan tenaga sehingga kita dapat memanfaatkannya untuk aktivitas lainnya. Selain itu, email juga bisa membantu kita dalam pengerjaan tugas kelompok. Dalam pengerjaan tugas kelompok biasanya dilakukan pembagian tugas dan akan ada satu waktu yang ditentukan untuk mengumpulkan semua tugasnya untuk digabungkan. Bila semua orang harus berkumpul di suatu tempat untuk mengumpulkannya, kemungkinan akan ada beberapa orang yang tidak bisa datang pada hari pengumpulan tersebut (bisa karena sakit, ada acara lain dan lain sebagainya) sehingga penggabungan tugas kelompoknya akan terhambat. Tapi bila dengan email, kita bisa mengumpulkan pembagian tugas tersebut dari mana saja dan kapan saja. Hal ini tentu saja akan meminimalisir keterlambatan pengumpulan tugas yang akan menghambat pengerjaan tugas kelompok itu sendiri.

      Dikaitkan dengan fenomena pendidikan di Indonesia khususnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, teknologi semakin berperan penting dalam pendidikan. Sebagai contohnya, sudah banyak sekali dosen/guru yang menyuruh anak didiknya untuk mengumpulkan tugas melalui email saja karena mereka sulit ditemui. Oleh karena itu, kita tidak boleh menutup mata terhadap perkembangan teknologi ini. Kita sebagai mahasiswa harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dengan baik dan tepat. Karena itu, kelompok kami sangat mendukung program pembelajaran seperti yang diterapkan oleh mata kuliah Psikologi Pendidikan ini yang mengharuskan setiap mahasiswa untuk memiliki blog dan email sendiri. 
=THANK YOU=

Daftar Pustaka:
Santrock, J.W. (2010). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua Cetakan ke-3). Jakarta: Prenada Media Group
Munir (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Ekonomi (Cetakan ke-2). Bandung: Alfabeta

Sunday, February 6, 2011

Peran Media Pembelajaran

Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka pembelajaran pun lebih mudah dilakukan. Banyak media yang dapat digunakan, seperti buku, internet, dan sebagainya. Sejauh apakah peran media pembelajaran tersebut?
Media cetak seperti buku, koran, majalah, dan lainnya, sangat membantu siswa dalam belajar. Misalnya saja koran dapat menjadikan kita mengetahui  peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi. Artikel yang disajikan juga bisa dijadikan topik/bahan diskusi. Begitu juga buku bacaan yang sekarang jumlahnya sangat banyak, sehingga dapat menjadi sumber referensi. Dengan membaca buku, pengetahuan dan wawasan siswa juga akan bertambah luas.
Namun, tidak semua murid suka membaca. Oleh karena itu, muncullah media pembelajaran dalam bentuk video, sehingga memudahkan murid untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.
Di dalam kelas, salah satu media pembelajaran yang cukup efektif yaitu adanya proyektor. Dengan adanya sesuatu yang “ditayangkan”, maka perhatian murid juga akan lebih tertuju ke depan dibandingkan jika guru hanya berdiri menerangkan tanpa adanya media pembantu.
Kecanggihan teknologi berkembang hingga dapat mempermudah murid untuk tidak harus hadir di kelas untuk menerima perlajaran lagi. Wow! Menakjubkan bukan? Cara belajar seperti ini disebut juga e-learning. Murid bisa mendapatkan materi yang diajarkan cukup dengan mengakses internet. E-learning juga bisa mempermudah dan mendukung pembelajaran untuk murid yang cacat. Mereka dapat belajar hanya dengan duduk di depan komputer.
Sumber referensi:
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=39

Wednesday, February 2, 2011

Cara Mengajar yang Efektif

Ketika aku masih duduk di bangku SD, wali kelas kami pernah bertanya, “Siapa yang bercita-cita menjadi guru?” Sebagian dari kami angkat tangan, termasuk aku salah satunya. Sekarang cita-cita itu pun terwujud. Aku menjadi guru part time di tempat kursus untuk mengajari anak-anak TK  sampai SMP. Awalnya aku sangat senang dapat mengajar, tapi lama kelamaan aku stres sendiri. Bagaimana tidak? Murid SMP  itu terus menerus menekan tombol HP walaupun sudah kuperingatkan berkali-kali! Apakah karena cara mengajarku yang membosankan? Lalu bagaimanakah cara mengajar yang efektif?
Cara mengajar yang efektif tidak hanya satu, karena tiap murid berbeda-beda. Dua hal utama yang harus dimiliki guru yaitu: 1. Pengetahuan dan keahlian professional  2. Komitmen dan motivasi.
Guru yang efektif yaitu menguasai materi yang akan diajarkan. Mereka juga harus berpengetahuan luas, fleksibel, dan memahami materinya. Strategi pembelajaran juga harus diperhatikan. Prinsip kontruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Guru yang menerapkan prinsip ini tidak akan hanya meminta anak untuk menghafal informasi, tetapi juga memberikan mereka peluang untuk membangun pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran.
Selain itu, guru harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. Aspek lain yang juga penting yaitu kemampuan guru untuk memanajemen kelas, sehingga kelas tetap aktif dan membangun lingkungan belajar yang kondusif. Guru yang efektif mampu memotivasi siswanya untuk belajar. Kemampuan komunikasi guru juga tak kalah pentingnya agar siswa dapat mengerti apa yang disampaikan oleh guru. Di dunia yang kaya dengan berbagai kultural ini, guru juga harus mampu mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, dan memahami kebutuhan mereka.Kemajuan teknologi juga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan belajar murid.
Terakhir, guru yang efektif mempunyai komitmen yang kuat, percaya diri terhadap kemampuan mengajar mereka, dan tidak membiarkan emosi negative melunturkan motivasi mereka.

Sumber: Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group