Thursday, November 17, 2011

Testimonial for Today’s Class

Seperti biasa, mata kuliah kreativitas memang lain dari yang lain. Selalu saja ada hal-hal yang tidak dapat ditebak. Hari ini ada empat kakak dari program Magister yang menemani kuliah kami. Diawali dengan rasa deg-deg-an karena takut dipanggil maju untuk memberikan performa kelompok, kelas kreativitas hari ini berakhir dengan ‘amazing’..
Setelah salah satu kelompok selesai memberikan performanya di awal, kuliah dilanjutkan oleh kakak-kakak dari program Magister ini. Kami diminta untuk mengambil satu kertas origami, yang nantinya orang-orang yang mendapatkan warna origami yang sama akan menjadi satu kelompok. Aku mendapatkan origami yang berwarna kuning, sekelompok dengna Christin dan Irun. Dari sini, aku mempelajari satu hal, yaitu: cara membagi kelompok yang kreatif berdasarkan warna origami.
Selanjutnya, tiap kelompok diminta untuk menghasilkan suatu karya kreatif dari origami tersebut, dan menjelaskan proses pengerjaannya dengan dua model belajar mengajar kreatif. Awalnya kami sangat bingung karya apa yang harus dihasilkan, waktu yang diberikan pun sangat terbatas, hanya 15 menit. Akhirnya kelompok kami membuat orang-orangan cewek yang mengenakan pita.
Sewaktu salah satu kakak mengevaluasi kinerja kami dengan mengatakan secara to-the-point bahwa performa kami kurang baik, ada terbersit dalam pikiranku, “lho, kakak ini kok tega banget langsung ngatain seperti itu”, padahal biasanya orang yang bergelut di bidang pendidikan, apalagi sudah sampai mengambil program Magister, tidak seharusnya mengatakan kata-kata yang mematahkan semangat orang lain. Tapi tunggu sebentar, ntah kenapa muncul lagi pemikiran lain dalam benakku, “mungkinkah kakak ini hanya sengaja mengetes kami?” Ternyata dugaanku benar.. :D  Apalagi salah satu dosen pengampu mereka adalah Bu Dina, yang selalu memberikan kata-kata motivasi yang membangun, rasanya tidak mungkin aja cara mereka mengajar berbeda jauh dengan pengajarnya. Pelajaran kedua yang dapat kupetik yaitu: “Posisikanlah bagaimana perasaan kita ketika dipatahkan semangat oleh orang lain, maka kita juga tidak boleh melakukan hal yang serupa terhadap orang lain.”
Sebelum kuliah ditutup, kami diberi kesempatan untuk memainkan suatu permainan yaitu meng-estafetkan karet dengan pipet (*pipet dimasukkan ke dalam mulut, tangan tidak boleh menyentuh pipet). Permainan ini melatih kehati-hatian, ketangkasan, kecepatan, kekompakan, dan menentukan strategi bagaimana yang harus digunakan agar karet dapat dipindahkan dengan mudah. Terakhir, kami juga diberi souvenir yang dibungkus dengan desain yang kreatif pula. Thx buat kakak-kakak yang sudah masuk ke kelas kami.. Thx jug kepada Bu Dina yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mempelajari hal-hal baru lainnya.. J

2 comments:

  1. ....semua yang kamu dapat selama proses pembelajaran dalam kehidupan ini, pasti akan lebih berarti ketika segala sesuatunya dapat bermanfaat baik untuk dirimu dan banyak orang :)

    kita baru memulai, dan jalan masih panjang Vera...
    take care.

    ReplyDelete
  2. Iya Bu.. jadi teringat quote: "Makna kehidupan bukanlah terletak pada berapa banyak yang telah kita dapatkan, tetapi terletak pada berapa banyak yang telah kita berikan kepada orang lain.."

    Semoga segala sesuatunya memberikan manfaat.. :D

    ReplyDelete