Tuesday, March 8, 2011

Proses Kognitif dan Motivasi

Hari ini kami dikenalkan dengan Johari Windows. Johari Windows memiliki 2 komponen yaitu saya dan orang lain, tahu dan tidak tahu. Bila saya tahu dan orang lain tahu, maka disebut juga “terbuka”. Bila saya tahu dan orang lain tidak tahu, disebut “rahasia”. Jika saya tidak tahu dan orang lain tahu, disebut “buta”. Jika saya tidak tahu dan orang lain juga tidak tahu, maka disebut dengan “misteri”.
Kami diberi tugas oleh Bu Dina untuk “lebih mengenal” diri sendiri melalui sudut pandang orang lain. Jika dalam 1 kelompok terdiri dari tiga orang (mis: A, B & C), A dan B orang akan mengungkapkan sisi positif dan negatif dari C. Kemudian A dan C akan mengungkapkan sisi positif dan negatif dari B, dan terakhir, B dan C mengungkapkan sisi positif dan negatif dari A. Setelah itu, kami harus membahas pandangan dari anggota lain terhadap diri sendiri, apakah kita sendiri bisa menerima ataupun menyangkalnya. Melalui diskusi seperti ini, kita menjadi lebih bisa mengenal diri sendiri, dan mengetahui bagaimana penilaian orang lain terhadap kita. Saat berdiskusi sebenarnya juga sedang terjadi proses kognitif di dalam diri masing-masing.
Proses kognitif ialah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa. Menurut Vygotsky, ada tiga pandangan mengenai kognitif, yaitu:
1.       Keahlian kognitif dapat dipahami bila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental (memahami fungsi kognitif dengan memeriksa asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya.)
2.       Kemampuan kognitif dengan perantara kata, bahasa, yang membantu mengtransformasi aktivitas mental.
3.       Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural. (Santrock, 2004)
Dalam pembahasan yang dilakukan kelompok kami, kami telah menggunakan kognisi  untuk berpikir dan menganalisa apa-apa saja sifat positif dan negatif yang dimiliki oleh masing-masing anggota, setelah itu diinterpretasikan dengan cara membahasnya bersama. Saat membahas, tentu saja ada bahasa sebagai perantaranya sehingga aktivitas mental kita dapat tersalurkan keluar. Vygotsky juga memandang bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh situasi sosial di sekitar kita, proses kognitif dalam diri kita dapat didistribusikan keluar ketika ada stimulasi dari lingkungan kita.
                Stimulasi lain yang mendorong kami melakukannya yaitu motivasi. Motivasi ialah proses yang memberi semangat, arah , dan kegigihan prilaku. Prilaku yang termotivasi yaitu  prilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2004). Seseorang dapat termotivasi bila ia mempunyai tujuan, ataupun sesuatu yang ingin didapat / dicapai. Kami melakukan diskusi karena termotivasi oleh rasa ingin tahu kita terhadap apa pandangan orang lain kepada diri sendiri, mengetahui sejauh mana kami menerima dan menyangkal pandangan orang lain, mendalami teori-teori kognisi dan motivasi dengan membahasnya, dan yang terpenting yaitu berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami, Bu Dina. :)

No comments:

Post a Comment