Wednesday, October 5, 2011

Faith & Self Actualization

                Sebelumnya aku telah memposting hasil karya berupa tempat ATK dengan bahan kertas. Sekarang, aku akan mengevaluasi hasil kinerjaku sendiri. Proses pengerjaan karya ini terdiri dari dua komponen, yaitu mental dan actual. Secara mental, aku yakin bahwa aku akan menghasilkan “sesuatu”. Konsep awal yang kuberikan pada diri sendiri yaitu, hasil karya yang kubuat haruslah bermanfaat, minimal dapat kupergunakan sendiri. Sebenarnya aku juga sempat down dalam prosesnya, karena pada saat itu aku melihat postingan hasil karya teman-teman yang unik dan kreatif banget, dan tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Tapi aku tidak putus asa, aku semakin termotivasi untuk membuat hasil karyaku terlihat lebih berbeda. Inilah yang menginspirasiku untuk menambahkan daun-daunan sebagai background tempat ATK. J
                Komponen kedua adalah aktual, yaitu bagaimana aktivitas fisik ataupun performa dalam proses pengerjaannya. Ketika konsepnya sudah ada di dalam kepala, maka untuk mengerjakannya pun tidak terasa sangat sulit lagi. Hanya saja ada perkiraanku yang meleset. Awalnya aku tidak menyangka bahwa tempat ATK yang terbuat dari kertas ini akan sebegitu lunaknya (tidak kokoh). Untunglah terpikirkan olehku untuk menambah sisi-sisinya menjadi dua lapis kertas. Aku mengerjakan tugas ini setelah pulang dari kuliah. Kalau mengerjakan tugas ini seperti sedang menyalurkan hobi di waktu senggang, maka kita tidak akan merasa terbebani. Hari Minggu kemarin, karena sedang santai, aku memikirkan lagi apa yang dapat kubuat untuk menghabiskan kertas yang tersisa (masih ada 2 lembar). Akhirnya kuputuskan untuk membuat konsep “jungle” pada tempat ATKku. Sebenarnya tidak banyak yang kuganti, aku hanya menambahkan daun-daunan kecil di sisi depan. Walaupun kelihatannya simple, tapi butuh waktu 1 jam lebih juga lho. Aku berusaha untuk memvariasikan ukuran dan warna daunnya, baru kemudian ditempelkan secara acak dan diusahakan agar warna yang sama tidak berdampingan.
                Menurut Maslow (1968), aktualisasi diri merupakan karakteristik yang fundamental, potensi yang ada pada setiap orang sejak dilahirkan, tetapi sering hilang, terhambat atu terpendam dalam proses pembudayaan. Jika tidak mengambil mata kuliah kreativitas, mungkin saja aku juga tidak mempunyai kesempatan untuk menggali potensi ini. Rogers (1962) juga menyatakan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Semakin kita ingin mengaktualisasi diri, maka ide kreatif itu juga kan muncul. Apalagi kreativitas diajarkan dalam konteks yang “content free”, lepas dari bidang materi tertentu, sehingga karya yang kita hasilkan juga tidak terikat dan terbatas pada materi yang sedang diajarkan.

No comments:

Post a Comment