Thursday, October 6, 2011

Review.....

                Memasuki semester 3, ada beberapa mata kuliah (matkul) pilihan yang boleh diambil oleh kami (mahasiswa fakultas Psikologi USU). Waat itu, aku sangat bingung menentukan matkul pilihan mana yang ingin kuambil. Apakah aku harus mengambil matkul Komunikasi? Atau Kreativitas? Akhirnya aku memilih untuk mencoba matkul kreativitas. Aku berharap agar setelah mengikuti matkul ini, kreativitasku akan bertambah. Hari Kamis, tanggal 8 adalah hari yang kunanti-nantikan. Itu adalah pertemuan pertama untuk matkul Kreativitas. Apakah kami akan mendapat kejutan dengan cara pengajaran yang tidak biasa? Setelah mengikuti kelas tersebut, dengan jujur aku mengakui sebenarnya aku ingin melakukan PKRS. Aku tidak rela kalau kelas kreativitas ini hanya membahas teori-teori saja. Aku memutuskan untuk mengikuti satu pertemuan lagi. Pertemuan kedua inilah yang membuatku membatalkan niat untuk PKRS.  Dosen pengampu kami tidak sama lagi dengan yang sebelumnya, dan beliau memberikan tugas yang dapat merangsang kami untuk mengembangkan kreativitas! Dan yang paling menyenangkan adalah, di matkul ini tidak ada teknik perkuliahan presentasi kelompok lagi. Horee..!
                Setelah empat kali mengikuti perkuliahan, aku dapat merasakan kekreativitasanku sedikit bertambah. Apalagi setelah membaca teori tentang produk kreatif, bagaimana suatu produk dapat disebut kreatif, aku semakin memahami cara untuk berpikir kreatif dan poin-poin apa saja yang harus ada dalam produk kreatif. Kesimpulan yang kubuat sendiri tentang kreativitas yaitu, sesuatu yang lain dari yang lain serta mempunyai daya guna yang lebih dibandingkan produk yang sudah ada sebelumnya.
                Teori yang telah kita pelajari tidak hanya sebatas ‘teori’ saja, tetapi teori ini juga diterapkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Salah satunya yaitu “content free”, yaitu lepas dari bidang materi tertentu. Misalnya ketika Bu Dina memberikan stimulus berupa kertas untuk dijadikan produk yang kreatif, ini juga termasuk content free,  karena Bu Dina tidak membatasi produk apa yang harus dibuat, tidak berpatokan pada materi tertentu.
                Last but not least, teori tersebut dapat diterapkan di dalam kelas tentu saja harus didukung oleh seorang mentor yang memang benar-benar memberikan atensinya untuk kemajuan kelas ini. Karakteristik yang penting dari mentor (dikutip dari buku Munandar) yaitu:
         1. Mempunyai keterampilan, minat, atau kegiatan khusus yang menarik minat siswa.
         2. Mampu membina siswa ke pengalaman pribadi yang bermakna.
         3. Bersifat fleksibel dalam membantu kegiatan siswa.
         4. Merupakan model peran bagi siswa.
         5. Menunjukkan minat terhadap siswa sebagai pelajar dan sebagai individu
Menurut pendapatku, dosen pengampu kami untuk matkul Kreativitas mempunyai karakteristik yang disebutkan di atas. J Aku berharap bila suatu hari aku menjadi dosen, aku juga akan mengembangkan karakter penting dari mentor ini.

2 comments:

  1. Vera, internalisasi yang luar biasa :)
    bagus,bagus, bagus....

    ReplyDelete
  2. Bu Dina.....
    Ternyata komen yang hr itu aku post ga msk.. :(

    Makasi ya Bu.. :D
    Jadi teringat sama teori yg td kubaca wkt selesain tugas..
    Hadiah sebaiknya tidak berupa materi (intangible), tapi kata penghargaan aja uda merupakan hadiah yg terbaik.. :))

    ReplyDelete