Wednesday, October 5, 2011

Telaah Tokoh Berdasarkan Pendekatan 4P

Konsep kreativitas terdiri dari empat aspek, yaitu aspek pribadi, pendorong (press), proses, dan produk, yang disingkat dengan 4P. sebelum masuk ke pembahasan 4P, mari kita lihat dulu seberapa pentingkah makna kreativitas dalam hidup? Pertama yaitu, orang dapat mencapai aktualisasi diri dengan berkreasi. Kedua, berpikir kreatif membuat seseorang mampu memikirkan berbagai solusi yang dimungkinkan untuk memecahkan suatu masalha. Ketiga, aktivitas kreatif dapat memberikan kepuasan tersendiri yang melebihi keuntungan material. Keempat, kreativitas dapat memungkinkan manusia untuk membuat kualitas hidupnya meningkat. Tokoh kreatif yang akan saya bahas dengan pendekatan 4P adalah Pak Bambang Suwerda.
1. Pribadi
Menurut Carl Rogers, pribadi yang kreatif adalah pribadi yang terbuka pada pengalaman, mampu menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation) dan mampu bereksperimen, “bermain” dengan konsep-konsep. Pak Bambang yang latar belakang pekerjaannya adalah seorang dosen, memiliki pribadi yang kreatif. Beliau berani melakukan sesuatu yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya, yaitu mendirikan bank sampah. Mungkin ada orang yang juga gelisah dengan penanganan sampah yang amburadul di lingkungannya, tetapi tanpa adanya pribadi yang kreatif, mereka tidak akan berani mencoba-coba dengan konsep baru untuk mecari solusinya.
2. Pendorong (press)
Kreativitas juga dipengaruhi oleh motivasi intrinsik (dari dalam diri seseorang) dan motivasi ekstrinsik (dari lingkungan), motivasi instrinsik terdapat dalam diri setiap individu dan membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan. Motivasi ekstrinsik berasal dari lingkungan yang memberikan keamanan dan kebebasan prikologis. Masalah penanganan sampah ini mendorong Pak Bambang untuk memikirkan ide kreatif agar bisa mendapatkan solusinya. Lingkungan tempat Pak Bambang tinggal juga memberikan rasa aman dan kebebasan untuk mengekspresikan ide kreatifnya.
3. Proses
Wallas menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Awalnya pada tahap persiapan, Pak Bambang pasti akan mencari informasi terlebih dahulu tentang masalah penanganan sampah yang ada di lingkungannya. Setelah itu, beliau akan berdiam diri sejenak, “mengeramnya” dalam alam pra-sadar. Kemudian beliau akan memasuki tahap ketiga, iluminasi, timbulnya “insight” atas kemunculan gagasan baru, yaitu membangun sebuah bank sampah. Selanjutnya tahap verifikasi  atau tahap evaluasi terhadapat ide baru tersebut. Ide itu diuji terhadap realitas, apakah benar-benar dapat diterapkan dalam kehidupan atau tidak.
4. Produk
Besemer dan Treffinger (1981) menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu kebaruan (novelty), pemecahan (resolution), dan kerincian (elaboration). Suatu produk tidak harus menonjol dalam semua kriteria. Bank sampah (produk) yang diprakarsai oleh Pak Bambang ini menonjol dalam kriteria kebaruan dan pemecahan. Produk ini sangat langka dan membuat kejutan di dalam masyarakat. Bahkan orang kreatif lain yang melihat produk ini juga akan menimbulkan gagasan-gagasan baru lainnya. Selain itu, produk ini juga bermakna karena memenuhi kebutuhan, logis, dan berguna karena dapat diterapkan untuk memecahkan masalah penanganan sampah di lingkungannya.
Referensi:
Utami Munandar, S.C. 2009, cet ke-3. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluang/49082/Bambang-Suwerda-mengolah-sampah-lewat-bank-sampah

No comments:

Post a Comment