Sunday, April 8, 2012

UTS Paedagogi

6 comments:

  1. Pemahaman pedagogi modern merupakan perkembangan dari pedagogi tradisional. Pedagogi modern tidak hanya sebatas seni dalam mengajar saja, tetapi pedagogi juga sebagai ilmu dalam mengtransformasikan materi kepada murid. Dalam mengtransformasikan ilmu, penting bagi pendidik untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran sesuai dengan situasinya. Strategi ini juga harus bervariasi tergantung dengan kemampuan dan ketertarikan murid dalam belajar.

    Salah satu definisi yang terkait dengan pedagogi yaitu pengajaran (teaching). Dalam definisi ini, guru ditempatkan pada posisi sentral dimana guru berusaha untuk mengtransformasikan ilmu kepada murid dan memfasilitasi pengembangan murid untuk mencapai tujuan. Definisi lainnya adalah belajar (learning), yaitu proses murid mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam mendapatkan dan meningkatkan pengetahuan. Pedagogi juga mendorong murid untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi baru dengan dibimbing oleh guru. Mengajar dan belajar saling berhubungan, serta berlangsung pada semua rentang usia.

    Dalam proses pembelajaran di dalam kelas saat perkuliahan berlangsung, sudah mulai terlihat penerapan pedagogis di dalamnya. Awalnya dosen berada pada posisi sentral dan mengtransformasikan ilmu kepada mahasiswa berkaitan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari usaha dosen untuk memperkenalkan fasilitas chatting yang ada pada usu.ac.id dan situs editgrid.com kepada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemandirian dalam meningkatkan pengetahuan, sehingga pada pertemuan selanjutnya tidak dibahas mengenai situs tersebut lagi. Mahasiswa dituntut untuk mencari tahu sendiri apa sebenarnya manfaat dari situs yang telah diperkenalkan tersebut. Dosen juga memberikan tugas micro teaching yang dilakukan secara berkelompok, dan secara tidak langsung merangsang mahasiswa untuk menginovasikan cara-cara pengajaran kepada anak-anak. Secara garis besar, mata kuliah pedagogi telah melakukan penerapan dari pedagogi modern.

    ReplyDelete
  2. 2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Micro teaching yang dilakukan oleh kelompok kami mengambil konsep bermain sambil belajar. Sebagai pembuka, kami akan menanyakan kabar mereka terlebih dulu, lalu memperkenalkan diri kepada anak-anak, dan juga meminta mereka untuk memperkenalkan diri mereka sendiri. Selanjutnya mereka akan ditanya kembali apakah masih mengingat nama kami atau tidak. Kami juga akan menghapal nama-nama mereka, dan berusaha untuk memanggil dengan nama daripada memanggil dengan kata “adik”.

      Mata pelajaran yang akan diajarkan adalah bahasa Inggris. Di sini, mereka akan ditunjukkan flashcard yang berisi gambar dan vocabulary di bawahnya. Salah satu dari kami akan mengajarkan arti dan spelling kata tersebut, lalu meminta mereka mengulanginya. Dari kosata itu, akan dikembangkan menjadi kalimat. Setiap anak diberi kesempatan untuk membuat kalimat dari kosakata yang diberikan. Aku berencana untuk memberikan bintang (terbuat dari kertas) untuk anak yang bisa menjawab pertanyaan. (Rencana ini belum kuajukan ke kelompok). Anak-anak bisa mengumpulkan bintang sebanyak-banyaknya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Di akhir sesi, pengumpul bintang terbanyak akan mendapatkan reward (semua anak akan mendapat reward, hanya saja pemenangnya akan mendapat lebih dari satu). Selain belajar, mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum mereka mengerti.

      Setelah belajar bahasa Inggris, mereka akan bermain game. Untuk permainan ini sebenarnya belum fix permainan apa yang akan diambil. Konsep utamanya adalah memperkenalkan aspek psikologis sederhana kepada anak-anak. Misalnya dalam permainan berkelompok, pasti akan ada kelompok yang menang dan kelompok yang kalah. Biasanya anggota kelompok yang kalah akan saling menyalahkan anggota lainnya. Maka dari sini, kami akan berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa menang dan kalah adalah hal yang biasa, yang terpenting adalah rasa persaudaraan dan kekompakan yang terbangun dengan anggota lainnya. oleh karena itulah sesama anggota kelompok tidak boleh saling menyalahkan.

      Pada sesi pembukaan, diterapkan konsep ice-breaking dengan cara menanyakan kabar anak-anak dan juga saling memperkenalkan diri. Salah satu contoh pengajar yang baik yaitu mengetahui nama-nama siswa dan memanggl mereka dengan nama. Hal ini akan membuat anak merasa lebih dihargai. Pendidik akan menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugasnya bila memiliki tiga perspektif dan lima strategi dalam mengajar. Tiga perspektif yaitu materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran, dan siswa. Sedangkan lima strategi yaitu (1) pelatihan dengan mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan, (2) menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, (3) mencari pemecahan masalah dan melakukan penemuan baru, (4) komunikasi kelompok dan tim, dan (5) mengaktifkan siswa untuk mereleksikan pembelajaran. Dalam konsep micro teaching, kami berusaha memasukkan teori di atas. Pertama-tama, kami mencari materi pelajaran yang sesuai untuk anak yang akan diajari. Kemudian kami mencari cara yang tepat untuk mentransfer ilmu tersebut kepada anak. Dan terakhir, kami harus melihat dan mengkaji bagaimana respon yang diberikan oleh anak.

      Konsep micro teaching yang kami rancang juga tidak terlepas dari definisi pedagogi modern, yaitu bagaimana metode dalam mengtransformasikan ilmu pengetahuan kepada anak, merangsang keingintahuan mereka, serta membantu anak mengembangkan kemandirian dan inisiatif (yaitu ketika anak diberi kesempatan untuk bertanya). Prinsip pedagogis juga diterapkan dalam micro teaching ini. Menurut Addine (2001), salah satu prinsip pedagogis adalah kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis. Maksudnya yaitu ilmu yang dipelajari haruslah berguna juga dalam kehidupan sehari-hari baik untuk sekarang ataupun kelak di masa yang akan datang. Dengan mengajari bahasa Inggris, diharapkan bahwa mereka dapat mengingat kosakata yang telah diajarkan kepada mereka, sehingga kelak dapat berguna bagi mereka sendiri.

      Delete
  3. 3. Coba beri ilustrasi konkrit dari uraian adinda ini : Tiga perspektif yaitu materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran, dan siswa. Sedangkan lima strategi yaitu (1) pelatihan dengan mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan, (2) menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, (3) mencari pemecahan masalah dan melakukan penemuan baru, (4) komunikasi kelompok dan tim, dan (5) mengaktifkan siswa untuk mereleksikan pembelajaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tiga perspektif yaitu materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran, dan siswa. Ilustrasi konkret dari tiga perspektif dapat dilihat dari contoh berikut. Materi pelajaran yang akan kami ajarkan nantinya adalah bahasa Inggris. Sebelum mengajar, kami harus benar-benar mempersiapkan terlebih dulu materi yang akan diajarkan. Misalnya, salah satu kosakata yang akan diberikan adalah “Occupation” [o kiu pei sən]. Pengajar sendiri harus tahu artinya dan bagaimana cara pelafalan yang benar. Jangan sampai pengajar sendiri masih melakukan kesalahan dalam membaca, sehingga anak yang diajari juga membaca dengan cara yang salah. Materi yang diberikan juga harus dikelola dan diatur dengan urutan yang benar. Pengajar membaca huruf tersebut, meminta anak mengulanginya, lalu memberitahu arti dari kosakata tersebut, dan memberi contoh penggunaannya dalam kalimat. Selanjutnya setiap anak diberikan kesempatan untuk membuat kalimat dari kata “occupation”. Bila urutan ini tidak dikelola dengan baik, akan memunculkan kebingungan pada murid. Misalnya pengajar membaca kosakata tersebut lalu meminta murid membuat contoh kalimat dari kata yang diberikan, tanpa memberitahu artinya terlebih dahulu. Mungkin sebagian anak bisa menjawab karena sebelumnya sudah pernah mempelajari kata itu. Tetapi untuk murid yang tidak bisa menjawab, mereka akan menjadi merasa minder. Oleh karena itulah, selain materi pelajaran dan cara mengelola/mengatur pembelajaran, pengajar juga harus melihat dari perspektif anak, memahami bagaimana perasaan anak ketika diberi stimulus tertentu.

      Lima strategi yaitu (1) pelatihan dengan mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan, (2) menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, (3) mencari pemecahan masalah dan melakukan penemuan baru, (4) komunikasi kelompok dan tim, dan (5) mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran, dapat dilihat dari ilustrasi berikut. Pengajar harus benar-benar melatih diri menguasai materi bahasa Inggris yang akan diajarkan. Materi yang diajarkan juga harus dikembangkan menjadi lebih kaya lagi. Misalnya dari kosakata “occupation” (pekerjaan), maka akan dikembangkan kosakata lain yang berkaitan dengan pekerjaan, misalnya pilot, stewardess, tailor, librarian, dsb. Ketika hendak mengenalkan kosakata baru tersebut, usahakan untuk menggunakan cara yang mudah dipahami dan mudah diingat. Misalnya kata “stewardess” (pramugari), agar anak mudah mengingat kata tersebut, ingatlah “pramugari itu bernama Stewar, dia berasal dari desso”, gabungkanlah nama pramugari itu dan ingatlah dia berasal dari desso, maka anak akan dapat mengingat kata “stewardess” dengan mudah. Anak kemudian dibimbing untuk membuat ilustrasi sendiri dari kosakata lainnya sehingga mereka dapat lebih mudah mengingat kosakata baru. Ini merupakan salah satu stimulus agar anak dapat menjadi lebih kreatif dalam membuat penemuan. Pengajar juga akan memotivasi anak agar dapat merefleksikan teknik pembelajaran ini ke dalam aktivitas belajar mereka di sekolah nantinya. Untuk mencapai semua ini, kami sesama anggota kelompok harus saling berkomunikasi dan bertukar pendapat, serta bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

      Delete